MAKALAH
“PARTIKEL
ELEMENTER”
Untuk memenuhi tugas mata kuliah radioaktifitas
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
1.
Rita
Nur Saidah (13030654044)
2.
Titah
Fajar Rizki (13030654047)
3.
Prasetyarini
Mustikaratri (13030654071)
4.
Winda
Nur Ainun (13030654081)
PENDIDIKAN IPA B 2013
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengetahuan bahwa
materi tersusun oleh atom-atom akan memudahkan untuk memahami sifat-sifat
materi tersebut secara lengkap maka harus dipelajari interaksi antar atom yang
menyusunnya. Dengan demikian, teknologi yang hancur bisa dipulihkan dalam waktu
relatif lebih singkat dari pada 100 tahun lebih evolusi komputer menjadi sebuah
mesin handal seperti yang kita punya sekarang. Namun sayangnya, atom itu
bukanlah partikel elementer. Studi tentang atom ternyata berhenti di situ. Para
fisikawan kontemporer kini tak lagi percaya bahwa elektron, proton dan neutron
sebagi unit terkecil dari suatu atom. Mereka justru melihat ketiganya justru
merupakan agregat dari partikel-partikel dasar yang disebut “Quark” dan
“Antiquark” membentuk meson, baryon, lambda dan plasma inti berupa proton dan
neutron. Bertahun-tahun setelah John Dalton mengeluarkan 3 postulat teori atomnya
pada 1803, Murray Gell-mann mengklasifikasi prilaku ratusan partikel sebagai
kombinasi dari partikel elementer yang bernama Quark. Quark bersama elektron
kemudian menjadi 2 partikel pembentuk materi pertama yang ditemukan. Di luar
itu, ada pula konsep yang menyebutnya subpartikel muon, neutrino, antineutrino,
lepton dan lain-lain, istilah fisika partikel. Diketahui bahwa partikel
elementer didefenisikan sebagai elemen dasar penyusun alam semesta, disebut
juga elementary particle atau building block particle karena kombinasi partikel
inilah materi tersusun. Ini ibarat batu bata yang menyusun rumah. Tapi,
bagaimana sifat dan karakteristik partikel-partikel dasar itu sesungguhnya
hingga kini masih dipelajari para ahli. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis
menyusun makalah yang berjudul “Partikel Elementer”.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adapun
rumusan masalah pada makalah ini antara lain:
1.
Bagaimana
definisi partikel elementer?
2.
Bagaiamana
klasifikasi partikel elementer?
C.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan
penulisan makalah ini adalah:
1.
Mengidentifikasi
definisi partikel elementer
2.
Mengidentifikasi
klasifikasi partikel elementer
BAB
II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
PARTIKEL ELEMENTER
Partikel
elementer adalah sebuah partikel yang terbangun dari sejumlah kecil partikel
yang belum dikenal atau belum terdeteksi bagian-bagiannya. Entah tersusun dari
1 partikel (partikel tunggal) atau tersusun dari beberapa partikel. Namun
kenyataanya, partikel-partikel elementer merupakan unsur pokok yang membangun
materi.
Partikel
elementer secara garis besar dapat dibedakan berdasarkan nilai spinnya atau
berdasarkan interaksi yang mempengaruhi. Berdasarkan perbedaan nilai spinnya
partikel dibedakan menjadi partikel fermion (spin pecahan) dan partikel boson
(spin bulat), sedangkan berdasarkan interaksi yang mempengaruhi partikel
dibedakan partikel hadron, yang dipengaruhi interaksi kuat, interaksi lemah dan
interaksi elektromagnetik, sedangkan partikel lepton dipengaruhi oleh interaksi
lemah dan interaksi elektromagnetik.
B. KLASIFIKASI
PARTIKEL ELEMENTER
Partikel
elementer diklasifikasikan menjadi dua, antara lain:
1. Fundamental
Fermions
Fermion adalah semua partikel yang memenuhi spin paruh-integral dan
memenuhi statistik kuantum Fermi—Dirac. Fermion dianggap merupakan kelompok
partikel yang bekerja sebagai kurir materi, dengan masa real,
sehingga fermion memenuhi Prinsip Ekslusi Pauli dalam status kuantum, dimanaa
tak bisa ada dua fermion identik dapat berada di suatu status kuantum sama, di
level energi sama, atau ruang-waktu sama. Mencakup, baryon dan lepton, dan quark.
a.
Quark
Quark sebagaimana dijelaskan dalam model standar
pada fisika partikel, gabungan antar Quark membentuk partikel komposit bernama
Hadron. Partikel Hadron yang paling stabil berupa Proton & Neutron yang
merupakan komponen pembentuk inti atom. Terdapat 6 jenis quark, yaitu Up, Down,
Strange, Charms, Bottoms dan Top. Up dan Down memiliki massa yang terlemah.
Massa untuk keseluruhan keenam jenis quark sebagai perbandingan proton dan elektron merah) ditampilkan dipojok kiri bawah sebagai perbandingan.
Di antara keenam jenis quark, quark terberat berubah
jenis menjadi quark up dan down melalui proses peluruhan partikel, transformasi
quark terberat menjadi quark teringan. Karena inilah quark up maupun quark down
merupakan jenis quark terstabil di antara keenam jenis quark dan yang paling
umum dijumpai di alam. Hanya quark-lah yang memenuhi keempat interaksi
fundamental, dikenal juga sebagai gaya fundamental (elektromagnetik, gravitasi,
interaksi kuat partikel, dan interaksi lemah partikel). Dan untuk setiap jenis
quark terdapat jenis lawannya yaitu antiquark.
Nilai
muatan listrik quark ialah 1⁄3 atau 2⁄3 tergantung jenis dari quark itu
sendiri. Quark Up, Charms, dan Top memiliki nilai muatan listirik +2⁄3.
Sedangkan Down, Strange dan Bottom memiliki nilai muatan −1⁄3. Antiquark
memiliki nilai muatan listrik yang belawanan dengan quark. Tipe Up antiquark
−2⁄3 dan tipe Down antiquark +1⁄3. arah spin dari quark berupa +1⁄2 (
↑ ) dan −1⁄2 ( ↓ ).
b.
Lepton
Lepton adalah salah satu golongan partikel
fundamental yang terdiri dari elektron (e) sebagai partikel bermuatan negatif
yang paling ringan, muon (μ) sebagai partikel bermuatan negatif, bermassa
sekitar 200 kali lebih besar dari massa elektron dan tau (τ) sebagai partikel
bermuatan negatif, bermassa sekitar 3500 lebih besar dari massa elektron.
Selain ketiga jenis partikel elementer di atas terdapat pula tiga partikel
elementer yang lain yang termasuk dalam lepton yaitu tiga jenis neutrino.
Setiap neutrino diasosiasikan dengan setiap jenis partikel elementer di atas
dan diberi nama masing-masing sebagai neutrino-elektron, neutrino-muon dan neutrino-tau. Neutrino merupakan golongan
lepton yang unik dimana selain tidak memiliki muatan listrik, neutrino juga tidak
memiliki massa. Berdasarkan tata cara penggolongannya, lepton dapat dibagi atas
6 jenis yaitu :
- e (electron), μ
(muon), τ(tau)
- νe (electron
neutrino), νμ (muon neutrino), ντ (tau neutrino)
c.
Baryon
Baryon adalah fermion hadron, alias fermion yang
mengambil peran dalam interaksi nuklir kuat, dan luruh menjadi nukleon dengan
radiasi emisi meson. Sehingga semua baryon harus memiliki masa lebih besar
daripada atau samadengan masa proton. Mencakup hyperon dan nukleon. Hyperon
mencakup omegon, xion, sigmon, dan lamdon. Sedangkan nukleon mencakup neutron
dan proton. Masing-masng dengan anti-partikel. Baryon memiliki idetitas, nomor
baryon [B], satu untuk baryon [B = 1] dan minus atau untuk anti-baryon [B =
–1]. Sehingga untuk semua partikel non-baryon adalah nol [B = 0]. Total nomor
baryon memenuhi konservasi dalam interaksi nuklir kuat. Baryon terdiri dari 3
kuark, masing-maisng dengan nomor bariyon 1/3 [B = 1/3], dan anti-baryon
terdiri dari 3 anti-kuark, masing-maisng dengan nomor bariyon 1/3 [B = –1/3].
2.
Fundamental
Bosons
Boson
adalah partikel yang memenuhi spin
integral dan memenuhi statistik
kuantum Bose—Einstein. Merupakan kelompok partikel yang bekerja sebagai kurir energi, dengan masa virtual, bahkan sebagian adalah
nol, sehingga boson tak memenuhi Prinsip Ekslusi Pauli dalan status kuantum,
dimana bisa ada dua boson identik dapat berada di suatu status kuantum sama, di
level energi sama, atau ruang-waktu sama. Fundamental boson mencakup meson dan
foton, tachyon, graviton dan gluon.
a. Meson
Meson adalah boson hadron, alias boson
yang mengambil peran dalam interaksi nuklir kuat. Mencakup meson H dan meson L.
Meson H mencakup eton, chion, dan kaon. Meson L mencakup pion. Meson terdiri
dari pasangan kuark dan anti-kuark. Karena meson terdiri dari kuark sebagai
subpartikel, mereka juga dapat mengambil peran dan interaksi nuklir lemah.
Sedangkan meson bermuatan dengan sendirinya terlibat dalam interaksi
elektromagnetik. Meson disubklasifikasikan berdasarkan pada kuark penyusunya,
momentum angular total, paritas, paritas C, dan paritas G. Meson tak dihasilkan
dalam keluruhan radioativitas, tapi secara alami dalam interaksi energi tinggi
antar partikel berkomposisi kuark di radiasi kosmik. Semua meson adalah labil
dan waktu hidup sangat singkat.
b. Foton
Photon atau foton adalah boson non-hadron,
alias boson yang tak mengambil peran dalam interaksi nuklir kuat, tapi boson
tolok interaksi elektromagnetik, dan adalah kuantum radiasi
elektromagnetik, alias partikel elemeter cahaya dengan masa-gerak nol, dan
disebut juga partikel radiasi gamma, dengan kecepatan rambat di ruang kosong,
konstan, c = 299.792,5 km/detik atau mendekati 300.000 km/detik. Meski foton
adalah partikel non-material masiv alias dengan masa nol, tapi dalam
perambatannya, ia dilenturkan oleh medan gravitasional, sehingga dapat disedot
habis oleh singularitas lubang hitam bangkai bintang mati, dimana tak seberkas
sinar cahaya pun dapat meloloskan diri dari permukaannya, yang mana membuatnya
sama sekali tanpa cahaya, sehingga karenanya dinamakan lubang hitam.
c. Tachyon
Tachyon adalah partikel ekstrarelativistik hipotetik, bergerak lebih
cepat daripada cahaya, dipostulatkan di 1967 oleh fisikawan Gerald Feinberg.
Syarat keberadaannya adalah bahwa, satu diantara dua propertas eksistensi, kuantitas
energi atau masa materi, harus virtual bila satu lagi real, dan sebaliknya.
Kebanyakan fisikawan menganggap bahwa kemungkinan keberadaan takhyon sangat
sulit diterima, karena tak konsisten dan bahkan melanggar semua hukum fisika
belaku saat ini, seperti mematahkan invariasi Lorentz dan teori Khusus
Relativitas Eistein. Jika takhyon memang ada, maka berdasarkan pada teori
Khusus Relativitas, ia dapat membuka peluang perjalanan antariksa antar
galaktik, dan bahkan antar waktu, dimana terlampau banyak kendala tak
terpecahkan dalam kecepatan cahaya.
d. Graviton
Graviton adalah partikel boson non-hadron hipotetik dianggap bertanggungjawab
atas efek gravitasi. Dalam kuantum gravitasi, graviton adalah kuantum radiasi
gravitasional, dengan masa-diam nol, muatan netral, dengan anti-partikel adalah
dirinya sendiri, karena gravitasi adalah monopol atau kutub tunggal, dan dengan
spin 2. Penetapan spin graviton adalah berdasarkan pada energi stress-tensor,
tensor peringkat dua, dibandingkan dengan tensor peringkat 1 pada energi
elektromagnetik foton sebagai boson dengan spin 1. Sehingga eksperimen untuk
melacak keberadaan graviton fokus pada partikel dengan masa 0 dan spin 2. Tapi
hingga kini, kecuali bahwa gelombang gravitasi telah berhasil didteksi,
graviton masih misteri.Sangat banyak kendala dan kesulitan sangat pelik dan
rumit dalam memasukan fitur graviton dalam berbagai teori fisika dikembangkan
selama ini, yang mana menimbulkan problem besar dalam teori mikrokosmik
menyangkut skala interaksi gravitasional yang justeru efektiv dalam skala
makrokosmik mencapai jarak ruang tak-terhingga. Dalam fisika energi tinggi,
graviton melibatkan energi mendekati atau bahkan melampaui skala kuantum
Planck, dimana infinitas muncul karena efek kuantum. Secara teknik, dkatakan bahwa
graviton tak bisa di renormalisasi.
Teori fisika modern tetang gravitasi, kuantum, dan
relativistik, yang dikenal selama ini, runtuh ketika mencoba menjelaskan
gravitasi di pusat lubang hitam. Hanya ada satu cara untuk mengatasi kesulitan
ini, mengembangkan teori baru, "Teori Gravitas Kuantum"
(Theory of Quantum Gravity), yang berlandaskan pada Teori Dawai (String
Theory), dimana partikel dan gelombang diganrikan oleh dawai (string). Teori
string memprediksi eksistensi graviton dan interaksinya dengan cara lebih
memuaskan, dimana dalam teori pertubativ dawai, graviton adalah dawai tertutup
dalam status vibrasional energi rendah. Pemencaran graviton dapat dikomputasi
dari beberapa fungsi korelasi dalam teori medan konformal atau teori matriks.
Jika kelak graviton ditemukan, maka akan sangat
banyak membuka rahasia hal terpecahkan selama ini dalam fisika, mencakup
tentang keberadaan materi gelap dan energi gelap yang mengisi hampir 90 persen
semesta, tentang apakah ada anti-gravitasi, tentang monopol atau kutub tunggal,
singularitas lubang hitam, penuntasan Teori Paduan Agung, dan masih banyak
lagi, yang juga akan membuka babak revolusi besar dan sangat menakjubkan dalam
teknologi rekayasa, mencakup penerbangan antariksa.
e.
Gluon
Gluon
adalah partikel elementer dianggap bertanggungjawab atas efek interaksi nuklir
kuat, dengan spin 1, dimana ia bekerja sebagai perekat quark via pertukaran
mereka, pertukaran gluon sebagai boson tolok antar kuark. Istilah gluon
diperkenalkan di 1962 oleh fifikawan Murray Gell-Mann, berasal dari kata
"glue" dalam bahasa Inggris, yang berarti perekat.
Pertukaran
gluon antarakuark, analogus dengan pertukaran foton sebagai partikel elementer
dalam interaksi elektromagnetik. Tapi berbeda dengan foton, yang tak bermuatan
listrik dan tak bermuatan warna, gluon memfungsikan dirinya sebagai kurir
muatan warna (color charge). Hal ini membedakan QCD (Quantum ChromoDinamycs)
dalam interaksi nuklir kuat dengan QED (Quantum Electrodynamics) dalam
interaksi elektromagnetik, dan secara kasar dapat dikatakan bahwa QCD lebih
kompleks daripada QED, dimana ada delapan tipe gluon di QCD, sementara hanya ada
satu tipe foton di QED.
Satu
kerumitan yang memerlukan formulasi matematik fisika dalam QCD adalah bahwa
kuark memiliki tiga muatan warna, sebaliknya anti-kuark memiliki tiga muatan
anti-warna, dan gluon membawa pasangan warna dan anti-warna.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa:
1. Partikel elementer adalah sebuah partikel yang
terbangun dari sejumlah kecil partikel yang belum dikenal atau belum terdeteksi
bagian-bagiannya.
2. Partikel
elementer diklasifikasikan menjadi fundamental fermions dan fundamental bosons.
Fermion dianggap merupakan kelompok
partikel yang bekerja sebagai kurir materi, dengan masa real. Fermion
mencakup baryon dan lepton, dan quark. Sedangkan boson adalah partikel yang memenuhi spin integral dan memenuhi statistik kuantum Bose—Einstein.
Merupakan kelompok partikel yang bekerja sebagai kurir energi, dengan masa
virtual, bahkan sebagian adalah nol, sehingga boson tak memenuhi Prinsip
Ekslusi Pauli dalan status kuantum. Mencakup meson dan foton, tachyon, graviton
dan gluon.
B. SARAN
Pemaparan dalam
pembahasan kurang luas karena adanya keterbatasan pengetahuan dan kekurangan
literatur terutama dari buku. Sebaiknya penulis mencari dan menggunakan studi
literatur dari buku yang lebih banyak dari pada bersumber dari internet
sehingga diperoleh hasil yang lebih terpercaya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2014. Kuark. (online) ( Dapat diakses di http://id.wikipedia.org/wiki/Kuark
tanggal 25 Mei 2015)
Alex. 2014. Mengapa materi bisa mengeluarkan radiasi. (online) (Dapat diakses di http://ilmunuklir.wordpress.com/tag/partikel-elementer/ tanggal 25 Mei 2015)
Rusmana, Encu. 2010. Sekilas Tentang Quark Dan Lepton.(online) ( Dapat di
akses di http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1274657407
tanggal 25 Mei 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar